LINGKAR WARNA: Masjid dan pusat kebudayaan Turki di Doetinchem, Belanda Masjid dan pusat kebudayaan Turki di Doetinchem, Belanda ~ LINGKAR WARNA -->

Thursday, January 21, 2016



22 Januari 2016

Bismillahirrahmanirrahim

 - بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pemerintah kota Doetinchem bekerjasama dengan lembaga asal Turki menyelenggarakan kompetisi desain masjid tertutup, yang di menangkan oleh Atelier PUUUR di tahun 2007. Desain arsitekturnya di haruskan menjembatani, menjadi koneksi antara kebudayaan turki yang religius dengan kondisi sosial budaya masyarakat kota Doetinchem saat ini.

image courtesy by mila pallesh




image courtesy by mila pallesh
J.F. Kennedylaan adalah Jalan lingkar yang sangat penting pada kota Doetinchem, yang mana area ini merupakan bagian dari area area yang termaksudkan sebagai area hijau dan area publik. Volume konstruksi yang terintergrasi dengan tapak yang kecil menyisakan ruang yang cukup pada sisi kiri tapak bangunan di gunakan sebagai lingkungan hijau untuk  memperkuat area ini sebagai area hijau. Zona dengan sebuah pohon besar ini juga berfungsi sebagai taman belakang dan juga batas pemisah dengan area pemukiman di sekitarnya

image courtesy by mila pallesh
Bangunan Masjid dan pusat kebudayaan ini berorientasi pada arah masjid umumnya yaitu kiblat di mekkah, sedikit bergeser dari arah orientasi kota. Terdapat juga orientasi ke arah jalan dan ke arah taman, pengaturan ini membentuk sebuah transformasi desain yang menghadirkan karakter unik pada area ini. Terdapat pula area transisi antara ruang luar yang bersifat publik menuju ke area indor bangunan yang lebih privat.

Masjid Sancaklar Turki oleh Emre Arolat Architects 
Mendefinisikan warna secara sederhana
Sistem warna, RGB dan CMYK
Kompetisi desain interior Capital 21
Video game engine untuk keperluan rendering arsitektur

image courtesy by mila pallesh
Desain interior juga menampilkan konsep serupa dimana terdapat transisi antara area ruang dalam yang bersifat publik menuju ke area yang lebih spesifik, dan berakhir pada ruang yang sangat intim, sangat khusuk yaitu ruang sholat. Area pusat kebudayaan terletak pada level jalan, dimana pintu masuk utama gedung berada pada area ini, dan pintu masuk alternatif dari arah taman juga berada pada area ini.

image courtesy by mila pallesh
Akses bangunan dari dua arah ini memberikan kesan bangunan tidak memiliki area belakang bangunan. Meskipun menara masjid dan rumah imam baru akan di bangun pada tahap selanjutnya., keseimbangan antara budaya dan modernitas tetap menjadi kekuatan dari desain masjid ini dalam mereprensentasikan fungsi dan karakter bangunan.



SIPTB
Perumahan modern minimalis di kota makassar
Perumahan modern minimalis di gowa sulawesi selatan

Author

My photo
Ali Said, ST
ali said adalah lulusan arsitektur universitas hasanuddin tahun 2010, sehari hari bekerja sebagai profesional arsitek, lebih khusus mendesain rumah dan perumahan, di sela sela kesibukannya juga aktif menulis sebagai blogger desain dan arsitektur

Daftar Isi

Lingkar Media. Powered by Blogger.

Popular Posts 7 days